Dia cinta pertamaku yang sangat kucintai.

Ketika dia meninggalkanku dengan wanita lain, aku ditelantarkan dan merasa kecewa.

Aku merasa sangat, sangat, sangat tertekan.

Saat itu, aku berpikir hanya agama yang dapat menyelamatkanku.

Aku memutuskan untuk membuat akun Facebook kedua yang agak lebih agamis,

untuk berhubungan dengan orang yang agamis.

Saat itu seorang perekrut Daesh berteman denganku di Facebook.

Ia berkata bahwa wanita bisa menjadi perawat dan membantu yatim piatu.

Ia berkata di sana wanita mempunyai kedudukan dan dinilai berharga.

Para wanita bisa pergi bergabung Daesh untuk menikmati surga disana

Ia berkata aku akan mempunyai rumah idaman, bahwa aku akan mempunyai kuda-kuda, bahwa aku akan dapat mempunyai segalanya yang aku mau dengan nyata.

Ia berkata aku akan kaya, bahkan dengan berlian.

Ia benar-benar menjual mimpi bahwa aku akan mendapatkan apa yang kumau di Suriah.

Jadi kami pergi berpesiar kapal laut.

Dan kapal ini, nyatanya, berhenti di Turki, jadi kita meninggalkan kapal di Izmir.

Lalu kita pergi dari Izmir, ke Adana, ke Gaziantep.

Dan di Gaziantep, ada penyelundup Daesh yang membawa kami ke Suriah.

Aku hanya ingin satu hal: pergi ke Suriah bertemu Saudara/i Muslimku.

Perekrut Daesh menambah banyak kebencian di dalam diriku, bahkan terhadap orang tuaku, masyarakat, dan segalanya.

Jadi untukku, aku telah berbalik dari Belgia dan hidupku akan di Suriah.

Namun, semua yang mereka katakan kepadaku bohong. Kenyataan tidak seperti yang dijanjikan kepadaku.

Kami wanita hanya di sana untuk berkembang biak.

Kami tidak bisa keluar sendiri. Kami tidak bisa berbelanja. Kami tidak punya uang.

Kami tidak punya apa-apa. Kami tidak punya hak apapun.

Kami dijadikan tawanan di sana.

Daesh tidak beriman yang benar.

Aku seorang Muslimah dan aku tahu Daesh tidak Islami.

Islam tidak membunuh orang tak bersalah.

Mereka sebenarnya bukan Muslim.

Jangan bergabung mereka. Jangan membuat kesalahan yang sama seperti diriku.

Sebab aku telah menghancurkan hidupku.

Aku membahayakan hidup anak laki-laki kecilku. Aku benar-benar membuat keluargaku menderita.

Daesh hanya mau menjebakmu.

Perekrut Daesh melihat bahwa aku sangat tertekan dan bahwa bekas suamiku menelantarkan aku.

Lalu ia memanfaatkan kelemahanku.

Bulan Juni 2014, Laura Passoni, anak laki-lakinya yang berumur 4 tahun dan suami barunya bergabung ISIS di Suriah

Tahun 2015, setelah percobaan gagal, mereka kabur. Dia pulang ke Belgia dalam keadaan hamil.

Daesh mencoba menjual mimpi, supaya kamu bergabung mereka.

Setelah ditangkap di Belgia, Laura kehilangan hak asuh anaknya selama 3 bulan. Dia dituntut hukuman penjara namun dia bebas bersyarat.

Suaminya militan ISIS dipenjara di Belgia selama 4 tahun.

Laura tidak boleh menghubungi suaminya.

Daesh berbohong mengenai apa yang sebenarnya terjadi di Suriah.

Daesh tidak disana demi agama. Hanya untuk kekuasaan dan hanya itu.

Laura sekarang mengajar di Belgia, memperingatkan orang lain bahaya terperdaya ISIS.

Kebenaran tentang ISIS