ISIS membentuk Departemen Arkeologi, karena setelah kekacauan di Suriah,

orang-orang mulai menggali benda bersejarah, menemukan dan menjualnya.

Jadi kalau ISIS menangkap kamu yang sedang menggali dan

melihatmu menemukan benda bersejarah besar yang terbuat dari batu dan tidak berharga,

mereka akan membawa kamu dan banyak orang berkumpul untuk memecahkan patung tersebut.

Mereka akan berkata bahwa ini berhala palsu yang telah kamu puja.

Namun kalau kamu mendapatkan wewenang dari Departemen, kamu akan mendapatkan surat dan dapat menggali

dan mereka akan membayarmu 25 persen dari nilai benda yang kamu temukan.

Mereka akan mengatur penjualan. Kamu tidak usah kuatir tentang penjualan.

Kamu membawa ke mereka, dan mereka akan menjualnya.

Mereka ada pedagang di luar negeri, di seluruh Turki dan Libanon.

Mereka menyalurkan benda-benda bersejarah tersebut melalui negara-negara itu. Mereka punya jalurnya.

Kamu cuma perlu menemukan benda-benda itu, namun dengan pengetahuan dan seijin mereka.

Karena kalau mereka menangkap kamu dengan benda yang kamu gali tanpa sepengetahuan mereka,

kamu akan kena masalah besar. Kamu bahkan bisa dibunuh.

Abu Said mengatakan bahwa ISIS mengambil untung dari penjualan benda bersejarah langka, budak seks, minyak yang dijual ke rezim Assad, dan dengan menarik pajak, mengenakan denda, dan mencuri dari penduduk lokal.

Walaupun penduduk lokal Suriah tidak merasakan manfaatnya.

Aku Muslim dan bangga dengan Islam. Aku bangga dengan Nabi SAW - ku.

ISIS merusak Islam

dan membuat orang takut akan Islam.

Oleh karena itu, penduduk lokal mulai memperhatikan bahwa dengan keuntungan ISIS,

teroris ISIS hidup dalam kemewahan

disaat penduduk lokal hidup di dalam neraka.