00:03.9
00:20.0
Selamat pagi tuan dan nyonya, kali ini kita akan menganalisa sebuah puisi yang ditulis oleh Nathaniel Haawthorne dan dipublikasikan pada 1820 oleh “The Spectator”. Bergenre Romantisisme Gelap dan berjudul “Oh Could I raise the darken’d veil”.
00:22.0
00:46.0
Baik, mari kita mulai dengan struktur dari puisi. Puisi ini terdiri dari 12 versa yang menggunakan rima berganti dan mengikuti pola a-b-a-b-c-c-d-d-e-e-f-f. Pemecahan kalimat terjadi pada versa pertama sampai ke enam, ke tujuh sampai sepuluh, dan sebelas sampai dua belas.
00:48.0
00:58.0
Kemudian, majas. Ada tiga majas yang saya temukan. Mereka adalah; Simbolisme, metafora, dan personifikasi.
00:58.1
01:16.0
Yang pertama simbolisme. Kata “Veil” digunakan sebagai simbol dari ketidak mampuan untuk melihat masa depan atau alur prosesi kehidupan. Lanjut, metafora. Kata “Veil” juga dapat dinterpretasikan sebagai sesuatu yang metupi takdir.
01:17.0
01:36.3
Kemudian, personifikasi. Kata “Poverty” dan “Grief” keduannya diberikan kemampuan untuk berdiri seperti obyek. Dan kata “Despair” diperlakukan sebagai makhluk hidup dan diberikan tangan dengan aktivitas, sesuatu yang umumnya dimiliki seseorang.
01:37.0
01:54.5
Sekarang, kita akan bicara soal interpretasi. Setengah pada bagian awal dari puisi menceritakan tentang keingintahuan penulis mengenai bagaimana jika ia bisa melihat masa depan. Hanya untuk menarik kembali keingintahuannya dengan menyatakan kalau ia bahkan tidak mau mencoba untuk meliriknya.
01:54.6
02:08.3
Sisa dari puisi tersebut berisi tentang alasan mengapa si penulis tidak mau melihat ke masa depan. Si penulis tidak kuasa dengan kemungkinan tentang masa depan yang kejam, sedih, dan murung dan beban dari mengetahui nya.
02:09.0
02:22.8
Dari interpretasi sebelumnya, kita bisa menyimpulkan tema yang mungkin mengenai puisi ini adalah pengetahuan yang terlarang, beban dar pengetahuan, atau sesuatu yang seharusnya tidak kita ketahui. Secara sepesifik, masa depan.
02:23.0
02:43.2
Dan untuk point terakhir dari diskusi kita kali ini adalah moral dari puisi ini. Ada dua pesan moral yang dapat saya ambil dari sini. Yang pertama “Beberapa “hal” sebaiknya tidak diketahui, dan yang kedua jangan mencari sesuatu yang kamu belum siap untuk kamu ketahui… Atau sesuatu yang serupa.
02:44.1
03:05.1
Baik itu semua untuk analisis saya mengenai puisi ini. Sebenarnya masih ada point yang belum saya sampaikan, tetapi akan terlalu lama jika saya masukan kedalam video, jadi jika ada pertanyaan atau masih belum paham mengenai sesuatu, kamu dapat bertanya di diskusi grup dan saya akan menjawab nanti.